Sejarah dan Ragam Seni Tulis
Sejarah Tulisan
Menulis adalah sebuah manifestasi fisik dari bahasa lisan. Sedangkan manifestasi adalah perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat. Diperkirakan manusia mengembangkan bahasa sejak 35.000 SM, hal tersebut dibuktikan dengan beberapa lukisan gua pada periode manusia Cro-Magnon (sekitar 50.000 - 30.000 SM) yang menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari. Lukisan pada gua tersebut memunculkan sebuah bahasa dan tampak menceritakan sebuah kisah, bukan hanya sekedar gambar binatang dan manusia.
Awal Mula Tulisan
Bangsa Sumeria (3.500-3.000 SM) pertama kali menciptakan tulisan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang diperlukan dalam perdagangan. Dengan meningkatnya kebutuhan dan berkurangnya sumber daya, perdagangan jarak jauh terpaksa harus dilakukan. Sehingga ketika berkomunikasi untuk melintasi antarkota atau wilayah, para pedagang dan konsumen menggunakan tulisan atau aksara sebagai alat komunikasi.
Seni Tulis
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya. Arti lain dari seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, dan ukiran. Sedangkan pengertian dari menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
Berkembangnya media komunikasi membuat ragam seni tulis semakin berkembang. Kini seni tulis sangat populer di Indonesia. Dalam aktivitas seni tersebut dikenal istilah kaligrafi, lettering, dan tipografi. Ketiga istilah tersebut seringkali digunakan bergantian secara keliru, sehingga maknanya menjadi rancu, terutama bagi orang awam. Mari kita bahas satu persatu mengenai seni menulis tersebut.
1. Kaligrafi
Kata Kaligrafi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata kalio (kallos) berarti indah
dan graphia (graphαΊ½) yang artinya
tulisan. Secara umum kaligrafi dapat diartikan sebagai tulisan yang indah.
Kaligrafi adalah seni menulis atau melukis karakter huruf menggunakan dip-pen
dengan goresan tunggal (single stroke). Goresan pada seni tulis
kaligrafi memiliki sifat menurun (down stroke) memiliki garis tebal,
sementara goresan naik (up stroke) memiliki garis tipis, halus, dan
melayang. Kaligrafi merupakan seni terstruktur yang memiliki struktur dasar dan
seperangkat aturan yang dijadikan panduan bagi kaligrafer.
2. Lettering
Lettering merupakan
seni menggambar huruf dalam lebih dari satu goresan (multiple strokes)
dengan pendekatan lebih ilustratif. Alat tulis yang digunakan untuk membuat
lettering sangat beragam, seperti marker, brush pen, gel pen, kapur, dan lain
lain. Karena esensinya lettering lebih sering dikenalkan dengan istilah
"hand lettering". Seiring perkembangannya karya lettering juga banyak
mengadaptasi bentuk kaligrafi, sehingga disebut “faux calligraphy” atau kaligrafi tiruan. Dalam membuat karya lettering tidak
terdapat prinsip atau aturan baku.
3. Tipografi
Tipografi dapat
diartikan font atau bentuk rupa tulisan. Kegiatan menata huruf meliputi memilih
jenis dan ukuran huruf, panjang garis, serta pemberian spasi. Subset dari
tipografi adalah type design, yaitu kegiatan mendesain huruf atau font. Graphic
designer atau typographer adalah orang yang menciptakan karya desain penataan
huruf atau font. Tipografi juga dapat diartikan sebagai kombinasi antara seni dan teknik untuk
mengatur penulisan sehingga tujuan dan makna tulisan dapat disampaikan secara
visual kepada pembaca.
Gimana? Sekarang kalian sudah tahu kan? Itulah beberapa informasi yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa!
Semangat terus berkarya
BalasHapus