Apasih FoMo itu?

 Apasih FoMo itu? Yuk kenali ketakutan akibat bermain sosmed berlebihan



FoMO ( Fear of missing out) adalah kondisi dimana seseorang takut dikatakan tidak update, tidak gaul, dan takut ketinggalan berita yang sedang hangat. FoMO dapat menyebabkan rasa takut dan cemas yang bisa efek samping secara fisik maupun psikologis.


Mengenal FoMO

Adalah jenis kecemasan yang dirasakan oleh generasi milenial. Instagram Twitter Facebook dan media sosial lainnya merubah bagian penting dari kehidupan mereka sehari-hari nya. Setiap hari tidak mengenal waktu banyak dari mereka yang berbondong-bondong berusaha menjadi yang pertama untuk update informasi tertentu ataupun berita yang hangat. Menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham Trent University, di Inggris, FoMO adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan orang berlaku di luar batas kewajaran di media sosial. Ironisnya, hal ini bisa dianggap sepele oleh mereka yang berbondong-bondong menjadi orang paling ter update informasi maupun berita-berita yang sedang hangat


Dampak Jika Anda Mengalami FoMO

Kecemasan yang diperbuat oleh media sosial dapat menimbulkan efek buruk bagi mental, fisik, dan kehidupan mereka. Tidak mendapatkan akses internet dan listrik atau ketika mereka lupa bawa handphone akan menjadi hal yang tidak sepele lagi dikarenakan sifat kecemasan yang ditimbulkan nya. Seperti yang dilaporkan The Nottingham Post dalam Science Direct, FoMO membuat suatu kondisi yang bisa membuat hubungan sosial Anda jadi rusak. Keseringan update di media sosial bisa menimbulkan hal-hal negatif. Ujungnya, tanpa disadari hubungan sosial dengan teman mungkin jadi kurang baik. Karena terlalu sibuk dengan kepentingan sendiri, teman yang mengajak mereka bermain di luar merasa tidak dibutuhkan lagi karena ulah orang yang mengalami FoMO.


Boleh Menggunakan Media Sosial Tapi Tidak Berlebihan

Meskipun FoMO dapat menyebabkan bagi kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial anda. Tidak ada larangan apapun untuk menggunakan media sosial sama sekali. Tetap diperbolehkan menggunakan media sosial tapi dengan batasan yang wajar. Sebagai gantinya, batasi penggunaan media sosial yang seimbang dengan aktivitas keseharian seperti bermain sama teman ataupun ke masjid bersama teman. Usahakan tidak membandingkan hidup dengan kehidupan orang lain di media sosial. Karena sejatinya apa yang ditampilkan di media sosial bukanlah hal yang sebenarnya terjadi bisa jadi hanya rekayasa ataupun hoax semata.


Komentar

Postingan Populer